Strategi pengawasan berkelanjutan untuk perkebunan Kaltim menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Dengan luasnya lahan perkebunan di Kalimantan Timur, dibutuhkan upaya yang terus menerus untuk menjaga keberlanjutan lingkungan dan keberlangsungan usaha perkebunan tersebut.
Menurut Dr. Herry Purnomo dari Center for International Forestry Research (CIFOR), strategi pengawasan yang berkelanjutan harus melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah, perusahaan perkebunan, masyarakat lokal, dan lembaga pengawasan lingkungan. Hal ini penting untuk mencegah kerusakan lingkungan dan konflik sosial yang dapat timbul akibat praktek-praktek yang tidak berkelanjutan.
Salah satu strategi yang dapat diterapkan adalah dengan memperkuat sistem pemantauan dan pengawasan yang efektif. Hal ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi seperti sistem informasi geografis (SIG) dan drone untuk memantau aktivitas perkebunan secara real-time. Dengan demikian, pihak terkait dapat segera merespon apabila terdapat pelanggaran yang terjadi.
Selain itu, keterlibatan masyarakat lokal juga merupakan kunci penting dalam strategi pengawasan berkelanjutan. Dengan melibatkan masyarakat dalam proses pengawasan, diharapkan dapat tercipta hubungan yang harmonis antara perusahaan perkebunan dan masyarakat sekitar. Hal ini juga sejalan dengan prinsip-prinsip tata kelola yang baik dalam perkebunan berkelanjutan.
Menurut Ir. Bambang Supriyanto, MSc dari Institut Pertanian Bogor (IPB), “Keterlibatan masyarakat lokal dalam pengawasan perkebunan dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan sumber daya alam.” Dengan demikian, tidak hanya lingkungan yang terjaga, tetapi juga kesejahteraan masyarakat sekitar dapat terjamin.
Dalam konteks perkebunan Kaltim, strategi pengawasan berkelanjutan harus menjadi prioritas utama bagi semua pihak terkait. Dengan menjaga keberlanjutan lingkungan dan memperhatikan kesejahteraan masyarakat, perkebunan di Kalimantan Timur dapat menjadi contoh bagi wilayah lain dalam praktek-praktek yang berkelanjutan.